Sabtu, 09 Juli 2011

Quo Vadis Budaya Kalteng ?

Tari perut, menterengnya dinamakan Belly Dance, yang dikenal berasal dari Timur Tengah, sekarang sudah sampai di Kalteng. Lea Andriani , pemilik Atletik Club Palangka Raya  menyebut tarian Timur Tengah yang erotik ini mampu menjaga kebugaran otak dengan ritme musik. Jadi bisa dikatakan ini menggabungkan aktivitas fisik, belajar keterampilan baru dan sosialisasi, yang semuanya penting bagi kebugaran otak. Dengan alasan ini maka Atletik Club Palangka Raya telah membuka kelas Belly (Kalteng Pos, Minggu, 19 Juni 2011). 

Bagi yang belum pernah menyaksikan apa-bagaimana Belly Dance, harian tertua di Kalteng itu telah menampilkan dua foto para penari Belly Dance dalam pakaian yang relatif minim: rok lumayan pendek, dada hanya ditutupi selembar kutang (BH). Fokus gerakan terletak pada perut yang terbuka dan pinggang bawah.Umum memandang tari perut sejenis tari yang sexy. Tapi Rimdaning,salah seorang penghobi Belly Dance menilai bukan ‘’sexy dance’’.’’Orang yang berpikir bahwa Belly Dance sebagai ‘’sexy dance’’ harus mengubah pola pikirnya sejak sekarang’’, ujar Rimdaning. Artinya mengatakan hal yang berbeda dari keadaan senyatanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar