Minggu, 26 Juni 2011

Jambi layak dinobatkan sebagai kota sejuta ruko

Tengoklah kesana, semua sudut kota, sejak dari jalan utama hingga masuk kedalam jalan kecil, tampak ruko berdiri. Bentuknya aneka rupa, tidak teratur dan asal-asalan saja.  Anehnya, jika sampai di hotel, jangan harap ada brosur wisata belanja. Pertumbuhan ruko tidak ada kaitannya sama sekali dengan wisata belanja jika kita bandingkan dengan Orchad Road di Singapura. Paling banter, bagi yang gemar belanja, khusunya para ibu ibu tersedia keramik didekat pasar tua Angsoduo. Berbagai jenis keramik asal Batam dipasarkan disini. Lainnya tidak ada.


Betul, memang tidak ada obyek wisata andalan Jambi. Wisata urban yang layak dijagokan disini memang tidak ada. Dahi saya sampai berkerut membuat rencana akhir pekan jalan-jalan santai ketempat wisata disini. Tidak ada brosur, tidak ada keterangan apapun. Payah betul Pemda setempat. Sampai satu waktu, seorang teman mengajak pergi ke situs candi tua, namanya �Candi Muaro Jambi�. Ayolah, kenapa tidak? Daripada akhir pekan ini cuma bengong dikamar, maka saya menyiapkan ransel dan bekal.

 http://www.navigasi.net/goart.php?a=bumurjam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar