Minggu, 26 Juni 2011

Perjuangan integrasi Irian Barat ke pangkuan NKRI

Perjuangan integrasi Irian Barat ke pangkuan NKRI melibatkan organisasi dan para peranakan Tionghoa. Namun, tak semua sependapat tentang masalah gerakan pro-kemerdekaan.

Taman makam pahlawan Serui terletak di tengah kota. Dihiasi tugu bercat putih dengan lambang Garuda ¬Pancasila. Terbaring delapan jasad pahlawan yang berjasa dalam mengintegrasikan Irian Barat ke pangkuan NKRI: Silas Papare, Stefanus Rumbewas, Thung Tjing Ek, Dirk Ramandey, Salim Suneth, HW Antaribaba, Rafael Maselkosu dan George Henk Ayorbaba.

Serui memang menjadi pusat gerakan pro-Indonesia. Diawali dengan kabar kemerdekaan Indonesia pada 1945 di Jakarta, gerakan anti-Belanda pun menguat di Papua. Silas Papare, mantan pegawai Belanda yang memulai gerakan pemuda kemudian bertemu dengan Dr. Sam Ratulangie dan enam orang kawan seperjuang¬annya yang dibuang ke Serui pada pertengahan 1946. Gerak¬an pro-Indonesia memuncak saat terbentuk Partai Kemerdekaan Indonesia Irian di akhir tahun 1946.

http://web.budaya-tionghoa.net/tokoh-a-diaspora/diaspora-mancanegara/312-dari-gerakan-bawah-tanah-sampai-zona-damai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar