Sabtu, 09 Juli 2011

Kebudayaan dan Peradaban Aceh

Selama ini, seni dan budaya salah dipahami di Aceh. Begitu kita sebut seni budaya, alam pikiran orang langsung terbayang tarian ranup lampuan, tari seudati, pertunjukan rapai atau tari saman. Kesalahan pemahaman tersebut terjadi karena saat pemerintah menggelar acara seni menyebutnya pertunjukan ‘seni budaya’ dan tidak ada dari penyelenggara itu yang menjelaskan arti budaya, seni, kebudayaan atau peradaban.

Kekeliruan pemahaman tersebut harus kita perbaiki bersama. Budaya adalah cara hidup sebuah bangsa atau kelompok masyarakat yang diwariskan turun temurun. Budaya menyangkut semua hal, seperti agama, cara mencari nafkah, cara berkomunisasi dan semacamnya.

Belum majunya gerakan kebudayaan di Aceh karena beberapa faktor, di antaranya kesalah pahaman tadi, yang mengakibatkan tidak adanya budayawan sejati di Aceh. Belum ada seorang pun yang pantas disebut budayawan di Aceh, namun secara spesifik ada beberapa orang yang bisa disebut seniman, penulis, pelukis dan semacamnya.

Aceh perlu tokoh penggerak dan pembangun budaya di zaman ini, kebudayaan dan peradaban adalah kunci dari nilai masa depan untuk aceh masa kini. Jika ada orang yang berani menghadirkan dirinya sebagai penggerak dan pembangun kebudayaan dan peradaban di zaman ini, maka ia harus melawan paradigma kuno tentang seni budaya dan harus sedikit radikal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar