Rabu, 29 Juni 2011

Men yelamatkan Warisan Budaya Kuno Raja Ampat

Legenda terbentuknya kabupaten Raja Ampat dimulai ketika suatu hari Raja Waikew menemukan enam butir telur di pulai Waigeo. Dari keenam butir telur tersebut hanya lima yang bisa menetas dan berisi manusia. Sebutir telur gagal pecah dan menjadi batu sampai sekarang. Dari kelima telur yang menetas, empat orang diantaranya adalah laki-laki berhasil menjadi raja. Masing-masing memimpin di wilayah Salawati, Waigeo, Misool dan Batanta. Sedangkan sebutir telur lainnya menjadi wanita dan tinggal di wilayah Biak hingga akhirnya melahirkan putra bernama Gura Besi.

Kabupaten Raja Ampat secara geografis terletak di bagian 'kepala burung' pulau Irian. Kabupaten yang beribukota di Waisai ini memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut. Di sebelah utara berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Maluku, sebelah barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sorong.

Secara umum Kabupaten yang memiliki jumlah pulau sebanyak 610 buah ini dikelilingi oleh lautan. Sehingga transportasi utama yang dipakai oleh penduduk setempat adalah angkutan laut. Jika Anda berniat mengunjungi Raja Ampat, maka penerbangan terakhir hanya bisa mencapai Sorong. Sedangkan untuk mencapai ibukota Waisai harus menyewa kapal cepat yang saat ini tarifnya berkisar 2 juta rupiah untuk sekali jalan. Jangan khawatir, perahu ini muat sampai dengan 15 penumpang. Jadi biaya yang Anda keluarkan akan jauh lebih murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar