Jumat, 01 Juli 2011

Sejarah Belitung

Abad ke 7, Belitung masih belum ditandai adanya kekuasaan dari kerajaan mana pun. Kerajaan Sriwijaya pada masa itu hanya menanamkan kekuasaannya di Pulau Bangka dengan menancapkan sebuah Prasasti Kota Kapur, di pantai Bangka barat. Prasasti itu merupakan prasasti persumpahan hanya untuk menundukkan Bangka. 

Tahun 899, nama “Belitung” di kenal erat sekali dengan nama raja Mataram kuno, Maharaja Rakai Watukara Dyah Balitung dari dinasti sanjaya yang berkuasa di Jawa Tengah dan Timur antara tahun 899 hingga 910. Nama Dyah Balitung terpahat dalam 14 prasasti Jawa Kuno pada batu dan tembaga. Tahun 1293, Majapahit menguasai Bangka dan Belitung  maka nama Belitung tertulis dalam Syair Nagara Kartagama tahun 1365, ditulis oleh Mpu Prapanca. Pada tahun 1413 kedatangan Laksamana Cheng Ho dari China menyebutkan Belitung dalam catatan perjalanannya. Tahun 1436, Fei Hsin ahli sejarah China juga mencatat tentang Belitung.

Pada masa Majapahit, Belitung dipimpin oleh seorang panglima kerajaan yang disebut Rangga Yuda oleh penduduk disebut  Rangga Uda atau Ronggo Udo berkuasa di Badau. Raja ini memerintah sampai beberapa generasi dan tiap generasi rajanya tetap saja bergelar dengan sebutan Rangga Uda atau Ronggo Udo sampai turunan ke tiga atau raja terakhir tak memiliki keturunan laki-laki sebagai pewaris. Pada masa ini penduduknya masih memeluk Hindu dan menyembah berhala. Nampaknya riwayat “raja berekor” yang sekarang jadi legenda hidup di zaman ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar